Search

Senin, 07 Mei 2012

IsLocked (Folder Lock)




Apakah anda memiliki folder pribadi di PC anda, dan anda tidak ingin orang lain tau isinya??
Apakah anda ingin mengunci folder tersebut dan hanya anda yang bisa membukanya...
IsLocked..Adalah aplikasi Free untuk smua orang...
Berminnat ? Silahkan download aplikasinya disini

Jumat, 04 Mei 2012

CARA MEMPERCEPAT INTERNET MODEM


CARA MEMPERCEPAT INTERNET MODEM

Pastikan komputer sudah terinstall driver modem anda, dan anda pernah menggunakan modem tersebut untuk ber-internet. Saya asumsikan anda telah melakukan hal tersebut dan lakukan langkah – langkah berikut :
(Setting ini saya gunakan pada system operasi windows 7, system opersi lain mungkin akan sedikit berbeda)


download artikle lengkap disini

Selasa, 13 Maret 2012

PENGANTINKU TERTINGGAL DI SOLO # 3


Chapter III ‘Kembali kepangkuan keluarga.

“Detik berlalu, menit menghampiri dan jam mengikuti. Hari – hari berganti menyambut bulan dan tahun demi tahun pun berlalu. Waktu pun menjawab, kini sudah hampir 4 tahun berlalu masa ku dalam menempuh study, dalam jangka waktu itu pula  kisah ku ( Siti ) dengan kasihku ( Robet ) telah berjalan. Kisah kasih yang tak habis dimakan waktu dan telah berkali kali diterpa badai , kini semakin kuat ikatannya. Kini tiba waktu ku, untuk kembali ke pangkuan keluargaku, demi menunjukkan hasil study yang telah kucapai. Terbesit tanya, ‘oh bagaimana jadinya nanti hubungan ku dengan dia, mau dibawa kemana hubungan ini?’, sangggupkah aku bertahan nantinya, jika aku jauh dengannya “

Satu minggu lagi Siti berencana untuk pulang ke pangkuan keluarganya, rasa senang dan sedih kini hadir dipikirannya, rasa senang karena akan berkumpul kembali dengan keluarga dan membawa nama tambahan ( gelar ) dibelakang namanya, sudah terbayang wajah –wajah yang akan dia temui, ayah, ibu, kakak, serta saudara – saudara, rasa tak sabar seakan membuat kaki kadang ‘kesemutan’ .

Di lain pihak rasa sedih mulai menyelimuti, karena akan berpisah dengan teman – teman yang ada di solo, teman seperjuangan yang selalu setia bersama arungi susahnya hidup merantau. Namun dari semua itu ada satu pribadi yang membuat Siti tak sampai hati meninggalkan Solo. Robet pastinya, bocah mujur yang jadi teman special Siti. Minggu ini akan menjadi minggu yang selalu dikenang, sampai akhirnya nanti Robet menjemput Siti untuk kembali ke Solo.

“Bet ( Robet ), kamu nanti kangen sama aku ga ?” tanya Siti kepada robet disebuah taman dekat pancoran, “Kalo kangen kan tinggal telpon ( Singkat )”, buat Siti ‘aga manyun’. Memang Robet selalu begitu, sikapnya yang sedikit cuek namun penuh perhatian (???).
“Pasti aku akan jemput kamu dan bawa kamu kembali ke sini, klo jodoh ga akan kemana ’to...?”, “yang sabar jangan cengeng, jangan banyak ngeluh.” Kata yang secara tidak langsung menjadi pesan yang akan dikenang oleh Siti, jadi sendu hati Siti mendengarnya. Dia menjawab dalam hati “ Aku akan berusaha menjaga rasa ini Bet...!”

          Sore itu seakan waktu, cita – cita dan harapan melebur menjadi satu. Ini lah kisah perjuangan dua insan dalam mengalahkan ego menjadi jalan keluar di lain hari nanti. 

“Aku akan pergi tuk sementara, bukan ku pergi untuk selamanya, kupastikan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal, aku pasi kembali” ( Lirik duo Maya / Pasto)

PENGANTINKU TERTINGGAL DI SOLO # 2


Chapter II ‘Teman dari teman ku juga

Lingkungan baru sangat berbeda dengan lingkungan lama, bila dulu kita hanya mengenal teman – teman sedaerah,  berbeda rasanya waktu kita beranjak di bangku kuliah, dari berbagai suku bangsa di negara ini, berbeda budayanya, berbeda bahasanya, berbeda kebiasaan dan lain sebagainya, dan kita dituntut untuk dapat membaur dengan mereka semua.

Itulah yang dirasakan oleh Siti di solo, meski banyak teman dari daerah yang sama tetapi ternyata mereka berda – beda  jurusan perkuliahan, ada yang mengambil psikolog, matematika, ipa, dsb. Saat itu Siti mengambil jurusan bahasa dan sastra inggris. Cita – cita Siti sungguhlah mulia, dia ingin mengabdikan dirinya kepada negara dan menjadi seorang guru, dia ingin Indonesia menjadi negara yang dikenal disemua negara di dunia dan langkah awal dari itu adalah dengan mencerdaskan anak bangsa, sungguh mulia cita – citanya.
Kembali pada Siti yang kini telah resmi menjadi mahasiswa di universitasnya. Hari – harinya kini dilalui dengan belajar dan belajar, tanpa ada kata menyerah meski halang rintang terus menghadang. Segala tantangan hidup itu membuat dia semakin semangat untuk jalaninya. Berbekal cita – cita dan segudang harapan dia pun lanjutkan hidupnya, meskipun ada sedikit rasa bosan.

Lambat laun waktu berganti, kini Siti sudah mulai nyaman dengan lingkungan barunya, banyak teman – temannya yang sama seperti dia, yaitu “orang pendatang”, istilah untuk orang asing dari daerah lain. Tapi hal itu tak halangi untuk menambah dekat hubungan meraka, terutama yang special untuk Siti adalah seorang pria. Siapa dia ?
Dari teman ke temannya, dari tau sampai kenal, dari mata turun ke hati ( mungkin tidak ada kaitannya, tapi seperti itulah awalnya ).

Perkenalkan Robet Laharjo, aseli solo, menurut Siti Robet itu :
-          Tidak ganteng
-          Tidak keren
-          Tidak kaya
-          Tidak romantis
Tapi Robet itu :
-          Lucu
-          Baik hati
-          Simple
-          Setia
-          Dermawan
-          Dll ( Yang Ini boleh diisi sendiri oleh Siti )

Awal kenal Robet hanyalah sosok teman yang siap jadi “Jepri” alias “Ojek Pribadi”, kemanapun Siti mau pergi Robet selalu siap mengantarkannya, yang pasti Robet selalu “SIAGA” ( Siap Antar Jaga ).
Tak sedikitpun Siti curiga akan segala sikap Robet yang sebenarnya menyukai Siti sejak pandangan pertama, Siti hanya anggap Robet sebagai sahabat, ironis memang tapi itulah Siti, dia tidak mudah untuk menyukai seorang lelaki. Namun Robet tidak mudah menyerah, semakin dia mengenal Siti, semakin besar juga keinginannya untuk mendapatkan hati Siti

Ibarat karang yang terkikis ombak laut, hati Siti pun kian lama kian luluh. Tak ada kata tak ada ucap, namun keduanya tau bahwa mereka saling suka. Sabarnya Robet buahkan hasil, bahagia rasanya bila temukan seseorang yang bisa kita sayangi, kini Siti tak sendiri lagi, dia telah mendapatkan tempat untuk  curahkan segala penat yang tak bisa dia bendung.

Itulah cerita singkat dari satu awal cerita panjang, terlalu singkat namun bermakna dalam. Peran telah bertambah, ceritanya akan semakin bertautan.
Malam di solo semakin dingin, semakin lelah mata ini. Terdengar suara binatang malam, terdengar suara kendaraan berlalulalang di depan kosan, rasanya lelah hadapi hidup ini, namun ada rasa baru. Karena dia sekarang ada untukku, selamat malam solo, selamat malam Robet

Senin, 12 Maret 2012

PENGANTINKU TERTINGGAL DI SOLO


Asal-Usul-Usil
Ada – ada saja judul catatan ini, saya pun sebenarnya bingung kenapa judulnya seperti itu, kenapa juga tempatnya di solo padahal saya belum pernah kesana, apa karena disana ada Pak Gesang, ’wah tentu tidak, atau ada seseorang yang special disana, mungkin saja begitu, namun sebenarnya ini bukan sekedar catatan, ini sebuah kisah atau bisa disebut cerita juga dari semua pemikiran yang muncul dikepala saya, kesamaan nama, peran, tokoh, cerita bisa saja terjadi, ini semua hanya sebuah khayalan yang dituanggkan dalam tulisan.

Chapter I ‘Pergi ke solo’
Setiap remaja di daerahnya mempunyai cita – cita setinggi atap rumahnya, semakin tinggi atap rumahnya berarti semakin besar peluangnya untuk melanjutkan pendidikan, tentunya juga dibarengi dengan niat masing – masing. Di lain pihak remaja di daerahnya yang kurang beruntung akan berakhir di pelaminan atau menjadi pekerja di perusahaan – perusahaan swasta.
Sebut saja ‘Siti’ ( red: kesamaan nama/tokoh dll, bukan disengaja ), remaja lulusan sma terkemuka yang dikepalanya penuh dengan cita – cita dan impian, dia cerdas, pintar, penuh potensi, juga ‘ayu’ rupanya. Siti ingin melanjutkan pendidikannya hingga sarjana, dia sibuk memilih universitas yang akan didatanginya, rupanya pengaruh lingkungan dan sahabat – sahabatnya dia pun memutuskan untuk memilih salah satu universitas yang ada di luar daerahnya.
‘Kota Solo’….,sejenak pikirannya melayang penuh dengan pertanyaan – pertanyaan, ‘bisakah aku ? ‘ terus saja dia katakan itu, terpejam matanya teringat orang tua, saudara, teman – teman yang akan ditinggalkannya, sempat ada rasa tak tega jika ingat semua itu, dilema kini hadir dihatinya. ‘Hoooh….’ tarik nafas dalam – dalam dan dia katakan, ‘Aku bisa…’ . Akhirnya keputusannya sudah bulat, dia pun merasa mantab dan siap jalani semua meski jauh dari rumah.
Ditemani orang tua dan saudara pergi kesebuah terminal ibu kota, suasana memang ramai namun lebih ramai suasana dihatinya. Bis yang ditunggu sudah datang sampailah dia di penghujung penantian, saatnya untuk berpisah. Cium tangan ibu bapak dan saudara sembari lantunan pesan dari semua, ‘hati – hati di jalan, raihlah mimpi – mimpimu’. Berkata pun siti, ‘aku pergi tak kan lama, kan ku banggakan keluargaku’.
Lambaian tangan jadi pelengkap perpisahan itu, laju kendaraan pun semakin cepat hingga terlihat lambaian itu semakin mengecil dan hilang saat perempatan jalan, sebuah titik terang kini dia ikuti yang lama – lama menjadi jalan dia tuk kembali. Ini adalah awal dari semua kisahnya, di jalaninya dengan pikiran yang terbuka dan niat yang baik, melayangkan pandangnya melalui kaca jendela dari tempat dia bersandar seiring lantunan bunyi mesin kendaraan. Pejamkan mata berharap cepat sampai tujuannya. Solo aku datang….